Hubungi Kami

info@leanconstructionblog.com

Loading the Elevenlabs Text to Speech AudioNative Player...

Meluruskan (Straighten) berarti memastikan bahwa ada tempat untuk segala sesuatu, dan segala sesuatu berada pada tempatnya. Satu-satunya cara untuk menjamin hal ini adalah dengan memikirkan kontrol visual yang diperlukan sejak awal proses.

Figure 80 Kategori 5S dilanjutkan ke STRAIGHTEN

Apa yang dimaksud dengan ‘meluruskan’ tempat, kantor, garasi, atau meja kerja? Artinya adalah membersihkan, merapikan, menata barang, dan menempatkan barang di tempat yang Anda anggap sesuai. Namun, pimpinan Lean belajar bahwa kata ini memiliki makna yang lebih dalam. Ada beberapa manfaat membersihkan lokasi setiap hari setelah kita menyelesaikan pekerjaan. Tetapi dalam berpikir Lean, meluruskan berarti memastikan adanya kontrol visual di tempat. Pemimpin Lean mempertimbangkan delapan pemborosan terkait lokasi, cara penyimpanan, pengelompokan, pemindahan, dan pengelolaan material sepanjang proyek. Melakukan ini secara efisien memerlukan perencanaan yang matang.

Pemimpin lapangan tahu bahwa mereka harus memesan material dan alat setidaknya seminggu sekali di proyek. Mengetahui kapan dan berapa banyak yang harus dipesan sangat penting untuk jadwal produksi. Mereka ingin material dan peralatan diberi label sedemikian rupa sehingga menjadi seefisien mungkin. Mereka perlu mendapatkan apa yang mereka butuhkan, saat mereka membutuhkannya, tanpa harus mencari material atau menghitung barang untuk dipesan. Praktik lean membantu mereka dalam hal ini. Straighten memastikan pemborosan dicegah untuk semua material yang dibutuhkan di lokasi pekerjaan.

Ada material yang kita butuhkan untuk melengkapi pekerjaan kita sehari-hari. Kita membutuhkannya di dekat kita dan disusun sedemikian rupa sehingga saat kita membutuhkannya, material itu mudah dijangkau. Prinsip yang sama berlaku untuk informasi—harus mudah diakses, cukup dengan sekali klik.

Memberi label tempat barang sangat membantu. Misalnya, jika Anda menemukan kunci pas di lantai dan melihat tempat di dinding yang berlabel “KUNCI PAS.” Ini adalah kontrol visual yang menghilangkan pemborosan waktu untuk mencari tempatnya. Bagaimana Anda tahu itu jika Anda hanya lewat saja? Anda akan tahu karena Anda melihat kunci pas di lantai, dan Anda melihat semua perkakas bengkel tergantung di dinding dengan label dan terdapat pengait kosong berlabel "KUNCI PAS". Penanda ini berguna, tetapi indikator yang lebih baik lagi dapat dengan membuat bayangan kunci pas di dinding atau kotak penyimpanan. Bagaimana jika Anda memiliki empat kunci pas dengan ukuran berbeda, yang mana yang harus diletakkan di mana? Saat Anda menunjukkan ukuran kunci pas dengan mengecat atau menjiplak gambar kunci inggris yang sama persis di dinding, Anda dapat melihat dari seberang ruangan di mana kunci pas itu harus diletakkan. Dengan cara ini Anda tidak perlu bersusah payah membaca label tertulis. Anda tidak perlu tahu banyak tentang kunci pas untuk mengetahui tempatnya. Anda hanya perlu menyelidiki mengapa kunci pas itu tidak disimpan

Saat bekerja dengan peralatan dan material instalasi, pelabelan apa yang Anda gunakan? Apakah Anda menggunakan label produsen pada kotak pengiriman? Apakah material disortir dan ditempatkan di lokasi yang efisien bagi orang yang melakukan pekerjaan sepanjang hari. Prinsip aturan sepuluh kaki (ten-foot rule —segala sesuatu yang diperlukan harus berada dalam jarak 10 kaki—membantu menentukan lokasi barang. Hal ini meningkatkan efisiensi pekerja saat semua material, peralatan, dan informasi mereka untuk hari itu berada dalam jarak sepuluh kaki dari pekerjaan yang mereka lakukan. Ini juga berarti bahwa material, peralatan, dan informasi mereka harus diletakkan di atas peralatan bergerak seperti perancah (scaffolding) beroda atau troli sehingga pekerja dapat mudah memindahkannya sesuai kebutuhan dengan cepat dan aman sepanjang hari.

Figure 81 Perancah Beroda Siap Bergerak Bersama Pekerja

Kunci untuk meluruskan sesuatu dengan benar adalah kontrol visual dan menempatkannya secara efisien untuk pekerjaan yang sedang dilakukan. Anda ingin melakukan pelurusan sebagai bagian dari sistem 5S setelah Anda menyelesaikan Penyortiran (Sort) dan mengkategorikan semuanya serta menyingkirkan barang yang tidak diperlukan dari area kerja. Baru setelah itu Anda siap untuk meluruskan. Menjawab pertanyaan tertentu akan membantu Anda memutuskan apa arti pelurusan bagi Anda. Seberapa sering Anda akan membutuhkan alat, peralatan, dan material? Seberapa dekat mereka dengan area kerja Anda? Ini bisa menjadi tantangan untuk dicapai terlepas dari area tempat Anda bekerja. Tantangan ini ada untuk dicapai oleh semua orang–baik itu kantor, pabrik, gudang, atau lokasi proyek. Hal ini menjadi mustahil jika ada kekacauan di mana-mana. Namun, ini adalah tantangan yang harus dihadapi setiap hari setelah menyelesaikan Penyortiran (Sort) dan bergerak untuk meluruskan (Straighten).

Misalnya, Anda memiliki stok pipa konduit berukuran empat inci beserta siku, tekukan, sambungan, dan konektor terkait. Anda memesannya dan saluran tersebut akan tiba di lokasi kerja. Anda harus menerima dan menyimpannya hingga Anda membutuhkannya. Anda memperkirakan bahwa Anda memiliki waktu sepuluh minggu untuk memasang pipa tersebut. Pertanyaan yang Anda ajukan kepada diri sendiri adalah, apa yang Anda butuhkan di lokasi kerja untuk menjaga kelancaran pekerjaan Anda agar tidak terganggu? Alur kerja adalah perhatian utama Anda, bersama dengan efisiensi pemasangan material. Tujuannya adalah kemudahan akses dan penggunaan bagi pekerja.

Setiap tim pekerja membutuhkan material, informasi, peralatan, dan perkakas untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Mengelola semua ini dengan sistem 5S sangat penting untuk pekerjaan yang efisien. Bagian pelurusan dari sistem 5S ini berfokus pada perencanaan dan pengorganisasian barang-barang tersebut. Hal ini juga termasuk bagaimana barang-barang ini disimpan dan dikelola sepanjang masa proyek, menciptakan efisiensi dan aliran dengan indikator visual yang membantu aktivitas pencarian dan pengisian ulang. Ini penting untuk sistem 5S yang efisien.

Meluruskan (menata) berarti menata material, peralatan, atau perlengkapan secara efisien untuk mendukung penggunaan, dan memiliki kontrol visual serta penanda yang membantu untuk mendapatkan material, menyimpannya, dan mengisinya kembali sesuai kebutuhan. Tempat kosong menandakan bahwa pengisian ulang diperlukan. Sinyal ini merupakan otorisasi untuk memindahkan material, alat, atau perlengkapan untuk mengganti apa yang telah dikonsumsi/digunakan. Sistem pergerakan ini adalah tarian rumit yang diatur sepanjang proyek. Sistem ini merupakan “tarian” yang direncanakan dengan baik ketika menjalankan Straighten dalam sistem 5S.

Sumber: https://leanconstructionblog.com/Straighten%E2%80%93the-Second-S.html

add one

George Trachilis, P.Eng., tinggal di Kanada dan menjadi konsultan di seluruh dunia. Ia memulai kariernya di Motor Coach Industries pada tahun 1994, di mana ia menerima pelatihan Lean dari konsultan terbaik di bidang sistem ERP, manufaktur Just-in-Time, dan Total Quality Management. Setelah memimpin perubahan selama lebih dari 10 tahun, ia memutuskan untuk mendirikan firma konsultannya sendiri pada tahun 2003. Firma tersebut berkembang menjadi salah satu Perusahaan dengan Pertumbuhan Tercepat di Kanada pada tahun 2006. George adalah Penulis dan Pelatih peraih Penghargaan Riset Shingo. Ia juga merupakan salah satu penulis Lean Construction Leaders: A Trade Partner’s Guide to Lean.


Perry adalah Direktur Eksekutif Lean di Parsons Electric Company (PEC). Ketertarikan Perry pada konstruksi berawal dari tradisi keluarganya di bidang konstruksi pertukangan dan batu. Perry mengabdi dengan terhormat di Angkatan Udara Amerika Serikat. Setelah itu, ia menghabiskan bertahun-tahun meraih gelar di industri teknologi hingga bergabung dengan Parsons dan memulai kariernya di bidang konstruksi kelistrikan, tempat ia mengabdi selama lebih dari dua puluh tahun. Perry adalah instruktur bersertifikat untuk Lean Construction Institute (LCI), pernah menjabat di dewan pendidikan LCI, dan merupakan instruktur bersertifikat untuk Lean Leadership Institute (LLI) milik Jeff Liker.


Muhammad Sapto Nugroho adalah seorang Dosen di Departemen Teknik Sipil Universitas Trisakti dengan keahlian di bidang Manajemen Konstruksi. Fokus risetnya meliputi konstruksi berkelanjutan, konstruksi ramping (lean construction), dan pengambilan keputusan berbasis data di proyek konstruksi. Ia merupakan salah satu pendiri IAMKRI (Ikatan Ahli Manajemen Konstruksi Ramping Indonesia) yang berkomitmen menyebarluaskan prinsip lean ke berbagai sektor. Dengan pengalaman profesional dalam proyek strategis nasional seperti Kereta Cepat Jakarta–Bandung dan latar belakang di bidang kewirausahaan dan manajemen proyek, Sapto aktif mengintegrasikan inovasi digital seperti BIM dan dashboard proyek dalam praktik dan pengajaran. Ia percaya bahwa kolaborasi dan efisiensi adalah kunci masa depan industri konstruksi Indonesia.