Proyek desain dan konstruksi panjang dan kompleks serta memerlukan kolaborasi antara banyak pihak. Meskipun ada tolok ukur yang diterapkan untuk membantu pemilik mencapai efisiensi, model pengiriman tradisional masih banyak kekurangannya.
- Bagaimana jika kita bisa melakukan yang lebih baik?
- Bagaimana jika kita bisa menciptakan bangunan yang melebihi ekspektasi, bukan hanya memenuhi standar?
- Bagaimana jika kita bisa menciptakan bangunan yang indah, efisien, berguna, cost-effective, dan berkelanjutan, daripada sering kali harus mengorbankan salah satu elemen?
- Bagaimana jika sebuah bangunan beroperasi sebagai suatu kesatuan, bukan sebagai berbagai sistem terpisah yang ada dalam satu fasilitas?
Inilah yang diperkenalkan oleh Integrated Project Delivery (IPD). Buku Integrating Project Delivery memberikan nilai bagi baik praktisi berpengalaman maupun mahasiswa industri dan membantu pembaca untuk memahami hal-hal berikut:
- Elemen-elemen integrasi
- Bagaimana elemen-elemen tersebut saling terhubung
- Mengapa semua elemen tersebut diperlukan
- Bagaimana elemen-elemen tersebut dapat dipraktikkan dan contoh-contohnya
Dunia yang sangat berbeda: pengiriman tradisional vs pengiriman terintegrasi
Bagaimana metode konstruksi tradisional berbeda dari pendekatan terintegrasi? Menurut American Institute of Architects (AIA), perbedaannya jauh lebih banyak dari yang kita bayangkan.
Apa itu organisasi proyek yang benar-benar terintegrasi?
- Keputusan dibuat seolah-olah semua peserta bekerja untuk satu organisasi yang sama
- Semua pihak saling mempercayai dan berbagi tanggung jawab kepemimpinan
- Semua keputusan didasarkan pada apa yang terbaik untuk proyek
- Pemimpin proyek bertanggung jawab untuk membangun jaringan komitmen yang kuat
- Anggota tim menciptakan ruang untuk inovasi dengan mendengarkan satu sama lain dalam dialog, bukan mencoba untuk meyakinkan
- Anggota tim pengiriman dan pemangku kepentingan mengucapkan terima kasih satu sama lain karena menemukan masalah lebih awal
- Ide dan pendekatan baru disambut dan didengar
Bagaimana Anda dapat mengelola dan memperkuat tim Anda untuk memastikan proyek Anda siap sukses?
Dalam perjanjian IPD, struktur manajemen biasanya didefinisikan dalam kontrak, dan tim proyek dipimpin oleh manajer yang berkomitmen untuk membuat keputusan "terbaik untuk proyek". Komite-komite ini memiliki enam tanggung jawab penting dalam mengelola proyek:
- Mengembangkan pemahaman yang jelas dan bersama tentang nilai dan tujuan proyek. Ini adalah dasar dari proyek IPD — nilai dan tujuan proyek yang jelas yang ditentukan oleh semua pemangku kepentingan utama.
- Mengkomunikasikan nilai dan tujuan ini dengan jelas kepada SEMUA peserta. Selain mengkomunikasikan nilai secara jelas dengan semua peserta, pemimpin harus memastikan onboard untuk subkontraktor atau konsultan, serta terus menguatkan tujuan dan nilai kepada seluruh tim melalui pengulangan dan pengakuan.
- Menciptakan ruang fisik dan virtual yang fungsional untuk kolokasi. Untuk meningkatkan kinerja, jaringan digital, sistem kolaborasi, dan elemen lainnya harus dibangun sejak awal.
- Menetapkan tim proyek yang diperlukan/ memilih anggota tim. Tim harus bersifat beragam, lintas fungsi, dan memiliki berbagai sudut pandang serta perspektif. Tidak hanya keragaman ini memberikan lebih banyak informasi untuk menginformasikan desain, ketegangan antara perspektif mendorong kreativitas yang lebih besar.
- Memberikan pelatihan dan mentoring untuk tim proyek. Pelatihan dan mentoring harus mencakup tiga masalah kinerja tugas: tingkat dan koordinasi usaha anggota; kecocokan tugas dan strategi kinerja yang digunakan oleh tim; serta sejauh mana tim memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan seluruh anggotanya.
- Memantau dan menyesuaikan dinamika tim sesuai kebutuhan. Kekuatan Kekuatan dan kelemahan tim, termasuk konflik kepribadian, harus ditinjau dan ditangani untuk meminimalkan dampak negatif.
Translator: Abdhy Gazali